"Gagalnya" Angkutan Umum di Amerika

 Amerika merupakan negara adidaya. Meskipun demikian, mengapa angkutan umum berbasis rel di Ameria tertinggal dengan negara – negara maju lainnya? Sebagai contoh, walaupun Italia memiliki wilayah hanya 3 % dari ukuran wilayah Amerika Serikat, Italia mencatat sebesar 55.493 penumpang per kilometer dibandingkan dengan Amerika Serikat, yakni sebesar 31.963 penumpang per kilometer.

Latar Belakang/Sejarah

Berbagai perusahaan swasta di Amerika Serikat berinvestasi besar – besaran di perkeretaapian pada abad ke – 19. Hal ini bertujuan untuk mendukung perluasan atau ekspansi negara Amerika saat itu. Kereta api menjadi tulang punggung pergerakan perekonomian Amerika Serikat. Bahkan, sebagian besar kota – kota menengah memiliki jaringan trem. Tetapi, di awal abad 20, teknologi otomotif terus bertambah maju dan seiring dengan perkembangan itu, perusahaan – perusahaan bus mengakuisisi perusahaan – perusahaan trem. Secara perlahan, trem digantikan dengan bus karena bus lebih fleksibel dan tidak membutuhkan infrastruktur sebanyak trem.  Di samping itu, banyaknya mobil – mobil pribadi berharga murah membuat warga Amerika beralih ke kendaraan pribadi.

Investasi Besar – Besaran di Jalan Tol

Pemerintah Amerika Serikat mulai investasi besar – besaran di proyek jalan tol sejak pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower pada tahun 1950 – an. Disebut US Interstate Highway System, jalan – jalan tolnya membentang dari pantai timur sampai pantai barat. Panjang jalan tol secara keseluruhan adalah 77.000 kilometer. Pembangunan sistem jaringan jalan tol tersebut memakan waktur sekitar 35 tahun dan menghabiskan dana sebesar 114 milyar dolar Amerika Serikat. Karena mayoritas warga yang mampu di sana memilih menggunakan kendaraan pribadi, sebagian besar kereta api yang beroperasi di Amerika adalah kereta logistik atau barang. Pernah ada wacana untuk membangun kereta api cepat, tetapi tertunda di antara lain karena semakin populernya kendaraan listrik yang memecahkan masalah pencemaran udara.

Faktor Politik

Sistem pemerintahan yang federal membuat hanya segelintir negara – negara bagian (states) kaya yang mampu membangun sistem angkutan umum. Sebagian besar negara bagian tidak mampu. Baik pemerintah Amerika maupun warganya cenderung memandang angkutan umum sebagai program sosial untuk warga miskin, bukan untuk semua kalangan.

Pelajaran Untuk Indonesia

Kota – kota dan koridor yang kurang memperhatikan angkutan umumnya dilanda kemacetan yang luar biasa. Oleh karena itu, kita harus utamakan infrastruktur kereta api ketimbang jalan tol. Kita harus menyikapi angkutan umum, khususnya yang berbasis rel, sebagai prasarana dan sarana untuk kita semua. Perlu juga dihilangkan adalah car culture, atau budaya ketergantungan terhadap mobil pribadi, yang berada baik di kalangan warga Indonesia maupun Amerika Serikat. Manfaat terbesarnya adalah mengurangi kemacetan di jalan raya serta mengurangi tingkat pencemaran udara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kereta Api Tenaga Surya

Kereta Api Trem